Sendiri

Judul yang terkesan klise, terlihat konyol
Semua udah pada kuliah, selamat yaaa congrats
pasti hidup kalian udah maju satu langkah dari aku, lalu hidup kalian juga terasa lebih baik karena tidak menghabiskan banyak uang untuk pendaftaran =(((
dan sekarang aku yang masih berkutat kepada kebingunggan karena tak tau mesti bagaimana
semangat semangat, belajar belajar

Not strong enough to make a title

YEAAAAH not strong enough

hidup bukan untuk saja diisi oleh keluhan keluhan yang bikin risih~~

Hidup itu kadang tidak adil buat kita, kadang bosen, kadang jenuh dan males, tapi ya memang begini yang namanya hidup

*plok plok plok* azam qoute

and how about me? uuuuuuuh i not strong enough

aku selalu punya banyak cacian dan makian untuk mengisi blog ini tentang apa apa yang terjadi dalam hidup ku, tapi selalu saja tak cukup kuat menceritakannya kembali :(((((

Kamu harus bisa menikmatinya

Iya, karena tidak ada yang harus dinikmati.

Memang aku salah bilang begitu? Yeah aku harus move on darinya mencari kesibukan baru yang benar2 menyibukan ku. I WISH

aku ingin lupa apa apa saja yang sudah terjadi dengan hati dan perasaanku *ciiieeeeh aku terlalu berlebihan gak sih*

Dalam beberapa hal kadang aku sudah lupa kepadanya, aku butuh waktu, aku butuh waktu yang mungkin laaamaaaa banget, dan tidak secepat dia.

Oh God, apa yang merasuki diriku?

Padahal aku biasanya pandai menguasai diri ku dan menenangkan hatiku, tapi kali ini aku benar2 tidak bisa :(((((((((((((((((((((((((

Aku ingin menyudahi semua ini, agar aku bisa segera bercumbu dengan indahnya mentari pagi dan menikmati hidup ini dengan "baik"

Mudah saja bagimu, mudah saja

Azam, maafkan aku

Kisah ini mengingatkan kepada kekasihku yang ada di Cilegon, Banten

Karena aku sering sekali merengek minta dibelikan bunga mawar di daerah kalisari - Semarang, sekarang aku tahu,, silakan membaca

Karena Cinta Tak Harus Berwujud Bunga

SEORANG ISTERI BERCERITA:

Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.